Senin, 31 Mei 2010

RUMAH BERHANTU-EPS 3

RUMAH BERHANTU-EPS 3

Cerita sebelumnya :

Jane diam-diam memasuki ruangan yang terkunci dirumah itu. Disana dia menemukan sebuah piringan hitam yang aneh dan menemukan banyak cermin disana. Jane pun semakin penasaran untuk menguak misteri rumah itu. Ditambah hilangnya tulisan yang ditulis tuan Gibson diselimutnya. Dapatkah ia mememcahkan miseri rumah itu?

“jane, apa yang kau tunjukan? Selimut ini?”

“selimut ini ada tulisannya tuan, saya tidak bohong.sumpah!!”

“ah, ada2 saja kau ini…kau mengigau mungkin” ujar tuan joko.

“janee, apa kau melihat tuan joko?” teriak Ny. Melly sambil menghampiri kamar jane.

Jane pun bergegas membersihkan selimut itu dan dilipatnya dengan rapi di lemarinya agar tak ketahuan ny. Melly.

“iyah nyonya, ada di sini, silahkan masuk.” Sambil membukakkan pintu kamarnya.

“apa yang kau lakukan tuan joko? Sepertinya kamu suka dengan gadis ini?”ujar ny melly menyindir.

“tidak nyonya, sebenarnya…” kata jane terhenti karena dipotong tuan joko.

“tidak lah nyonya, hanya kau yang ada dihatiku.” Potong tuan joko.

“yasudah, ada yang aku mau bicarakan tentang warisanku. Ikuti aku” Kata ny melly sambil meninggalkan kamar jane.

“baik nyonya.”jawab tuan joko.

 

Keesokannya jane mengajak dina untuk kerumah neneknya yang seorang peramal kondang.

“jane, apa kau yakin ingin kesana?” Tanya dina

“ya yakin, apa kau takut?” jawab jane.

“takut lah, aku dari dulu gag pernah kerumah neneku.”

“dasar kau, jangan2 kau takut jika percaya hoodoo ya?” Tanya jane menggoda.

“aku gag percayaaa !!” jawab dina yang sebenarnya dia takut bila percaya hal itu.

“kalau begitu ayo ikut denganku..”

“baiklah jane, tapi jangan lama2 ya”

Akhirnya mereka menuju rumah nenek nya dina. Jane menunjukan piringan hitam itu. Dan menanyakan apa maksud isi piringan hitam itu.

“sebenarnya, isi pirigan itu sebuah mantra pada jaman dulu. Permainan ini dinamakan hoodoo. Dina sepertinya tau , karena ia pernah aku ceritakan. Tapi ingat jika kamu percaya hal ini kamu akan tau akibatnya. Memangnya kamu temukan ini dimana?” kata nenek peramal itu.

“saya temukan itu di gudang rumah saya.”jawab jane.

“Ow, jika kamu percaya kamu akan masuk permainan penjahat ini. Dan untuk menghidari dari tindakan jahat orang itu taburkan bata diwilayah area tempat tinngalmu. Itu jika kamu percaya.”

“terima kasih nek, saya pulang dulu”.

Jane pun tambah penasara tentang semua hal iti. Dia akhirnya memberanikan diri menanyakan ny melly.

“nyonya, sebenarnya apa yang kau sembunyikan di kamar kosong itu?”Tanya jane

“sepertinya kamu tau .”

“iya nyonya, maafkan kelancangan saya.”

“baik saya ceritakan semuanya yang sebenarnya, rumah ini milik tuan Hudson, dia merupakan orng terkaya di pulau jawa ini. Dulu dia bisnis furniture. Tuan Hudson orang yang sungguh kejam pada semuanya kecuali keluarganya. Rangga dan stefanny adalah pelayan keluarga Hudson. Suatu hari, perusahaan dia merayakan ulang tahun yang ke 13. Beliau mengundang semua orang kaya di Indonesia. Acara nya sungguh meriah. Saat tengah malam, semua tamu ingin berpamitan. Tapi, anak2 tuan Hudson tidak ada. Maka, beliau mencari anaknya. Karena mabuk berat, tuan Hudson malah membuat sebuah permainan, siapa yang bias menemukan anaknya akan mendapat sebuah kalung emas 500gram. Jane, bolehkah saya bercerita sambil merokok?” ujar ny melly.

“oh tentu nyonya.”

“lalu, mereka menemukan anak tuan Hudson dikamar rangga dan stefanny. Anak tuan Hudson, rangga dan stefanny sedang memainkan permainan.”

“apakah itu hoodoo?” potong jane.

“tepat, kau sangat tau sekali. Benar .mereka bermain hoodoo. Itu sebuah permainan para orang2 sakti. Sebenarnya rangga dan stefanny adalah dukun ternama di tempat tinggalnya. Melihat itu semua, tuan Hudson marah besar. Dia dan para tamu menyeret rangga dan stefanny kehalaman rumahnya. Karena mabuk berat, mereka menggantungnya dan membakar hidup2. Setelah beberapa bulan, tuan Hudson dan istrinya sakit stroke. Perusahaannya pun bangkrut. Akhirny warisan rumah ini berpindah keanak2 mereka. Dan menjualnya pada kami. Mungkin tuan Hudson mendapat balas dendam dar rangga stefany.”

“lalu dimana anak2 itu?”

“saya pun tidak tau kabar mereka. Dan kamar yang terkunci itu adalah kamar rangga dan stefanny. Aku menguncinya karena aku takut ada korban selanjutnya setelah tuan Gibson.”

“lalu mengapa nyonya menyimpan cermin itu?”

“oiya, jika ada cermin ada dirumah ini, maka kamu dapat melihat hantu2 rangga dan stefaany. Aku takut. Maka aku simpan cermin itu.”

Jane mendengar cerita itu langsung merinding.

“sudahlah jane, jika kamu percaya kamu akan masuk permainan itu. Apa kau sudah member makan tuan Gibson?”

“belum nyonya, saya permisi memberi makan tuan Gibson dulu nyonya,”

Jane melihat tuan Gibson yang tak berdosa terbaling lemas di kasurnya. Melihat sekeliling kamar Gibson memang tidak ada cermin satupun disitu.  Lalu jane memandikan tuan Gibson. Karena kecripatan busa, jane mengambil kaca kecil untuk melihat matanya.lalu,  Jane bersiasat untuk memberikan kaca itu kepada tuan Gibson. Dan hasilnya, tuan Gibson menjerit ketakutan. Dan perilakunya bertambah aneh seperti orang kesurupan. Sebenarnya apa yang dilihat tuan Gibson? Mengapa jane tidak melihat apa-apa? Apa karena tuan Gibson percaya?

 

bersambung

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan meninggalkan pesan. jangan ada unsur spam atau unsur sara