Senin, 24 Mei 2010

kisah rumah berhantu eps 1

RUMAH BERHANTU – eps 1

Cerita ini hanya cerita fiktif belaka. Sehingga bila ada kesamaan nama, kata atau peristiwa memang itu kesengajaan. Jangan meniru adegan yag ada dicerita ini. Percayalah, jika kamu percaya maka itu akan terjadi padamu.

26 agustus 1967

Di sebuah desa kecil hidup seorang gadis muda bernama jane. Jane adalah seoarang perawat muda lulusan universitas ternama di sebuah kota Jakarta. Semenjak kematian ayahnya, ia hanya hidup sebatang kara di sebuah rumah kecil di desa. Suatu hari dia mendapat telfon dari dosen terdekatnya, ia meawari pekerjaan untuk merawat pasangan suami istri tua yang kaya di kota Solo. Mereka bernama Gibson dan Melly. Jane di tugaskan merawat Gibson dengan bayaran tinggi. Tentu saja Jane menerima pekerjaan itu, toh itu memang keahliannya.

Tibalah Jane kerumah pasutri tua itu. Sungguh amat besar dan mewah rumah itu. Akan tetapi model rumah itu bukan seperti rumah modern pada jaman itu melainkan seprti tahun 1933. Tidak sulit bagi Jane untuk mencari rumah itu, karena selain rumah itu paling megah , rumah itu juga tekenal dengan hal gaib-nya. Bagi jane itu tidak menyulutkan keinginannya. Karena, waktu Jane baru bermur 15 tahun dia merupakan wanita yang nakal. Bahkan dia tidak ada waktu meluangkan waktu untuk ayahnya yang sendiri karena ibu Jane meninggal ketika melahirkan jane. Suatu ketika Ayah Jane meninggal, jane sangat menyesal mengapa ia tidak merawat Ayahnya dulu. Malah besenang-senang menghambur2kan uang. Bahkan penyakit ayah Jane pun, jane tidak tahu. Maka untuk mebalas penyesalannya ia menjadi perawat.

“ Ting tong “ suara bel rumah tua itu.

“ kreeeeeeeeeek (suara pintu tua yang dibuka), apakaha kamu Jane?” ucap seorang nenek tua .

“ betul, apakah ada nyonya Melly?” jawab jane

“ tepat sekali, silahkan masuk. Jangan kabur dari rumah ini ya perawat jane.”

“ maaf nyonya panggil saya Jane saja. Maksutnya nyonya apa jangan kabur dari rumah ini?”

“ okelah kalau begitu. Sebutulnya kami sudah pernah memanggil beberapa perawat untuk merawat suami saya (Gibson) yang terkena penyakit stroke. Namun mereka selalu pergi dari rumah ini, mungkin tidak kuat dengan kelakuan suami saya.”

“tenang nyonya Melly, saya sudah biasa menghadapi orang yang bisa dibilang menyebalkan.” Ujar jane sambil tersenyum menandakan ia hana bercanda.

“ hahaha, dasar anak muda. Jane mari saya perlihatkan isi rumah ini.” Ucap nyonya Melly sambil menutup pintu utama.

Saat pintu di tutup jane sudah merasakan aura yang tidak enak. Saat mengitari rumah tersebut dan mengetahui isi rumah nyonya melly ada suatu hal yang mengganjal dari rumah itu. Tapi jane tidak tau apa yang mebuat dia bingung.

“ Jane, ini kunci yang mana semua kamar bisa dibuka dengan satu kunci ini. Aku pegang satu, kamu pegang satu jane.”kata ny. Melly sambil memberikan kunci itu kepada Jane.

“ iya nyonya, namun kemana tuan Gibson? Dimana dia?” Tanya jane heran.

“ haha. Saya hamper lupa. Ini dia kamar tuan Gibson”

Berbaringlah lelaki tua yang tak berdaya di sebuah kasur berwana keemasan. Wajah tuan Gibson sangat sedih, seakan dia meminta tolong kepada jane.

“jane, ini obat tuan Gibson, ingat diberikan pada pukul 10 pagi dan 6 malam. Jika kamu lupa memberikan obatnya mungkin dia akan mengamuk seperti orang gila. Lalu jangan lupa memandikannya setiap hari, memberi makan juga. Jika perlu bantuan panggilah saya, saya selalu ada dirumah ini.”

“baik nyonya, kalau boleh saya tau apa penyebab dia sakit stroke?”

“ kalau itu saya juga tidak tahu nak. Sudahlah jangan kau pikirkan, bereskan barang2mu ke kamar yang sudah aku tunjukan tadi jane.”

Jane pun mengemasi barang2nya di kamarnya yang sangat besar. Dia pun masih merasa janggal, apa yng kurang dari rumah ini. Tapi jane langsung membuang hal itu jauh2. Toh rumah ini bukan rumahnya. Selain jane sebagai perawat, nyonya Melly menyuruh Jane untuk mebersihkan rumah membantu dia. Jane sangat tidak keberatan, soalnya dia suka akan kebersihan.

“ nyonya, foto siapa ini?” sambil membawa foto usang yang dipajang di tembok.

“ ini adalah Rangga dan Stefanny. Mereka adalah pelayan dari pemilik rumah ini pada tahun 1933.”

“ lalu kedua anak kecil ini yang mereka rangkul?” Tanya jane heran.

“ ini anak dari pemilik rumah ini.”

“lalu kenapa kau menyimpannya?”

“ saya menyimpan benda itu karena benda itu sudah ada sebelumnya. Lagi pul saya menyimpan juga kenangan yang ada dirumah ini. Memang kenapa? Apa kamu tersa tergangu anak muda?”

“ tidak nyonya. Kalau begitu saya mandi dulu nyonya.”

“ silahkan jane. Hati2 ya”

Setelah jane selesai mandi, baru ia menyadari suatu hal yang menjanggal pikirannya. Dala rumah semegah ini tak ada cermin satupun. Ia pun mencari kaca setiap ruangan akan tetapi Jane tidak menemukannya.

“ apa yang kau cari Jane? Sepertinya penting.” Tanya nyonya Melly.

“ iyah nyonya, saya mencari cermin, akan tetapi tidak ada satupun cermin dirumah ini nyonya.”

“ sebetulnya memang tidak ada cermin disini. Aku tidak suka ada cermin dirumah ini. Aku tak keberatan ada cermin dikamarmu, tapi cermin itu harus kecil.”

“baik nyonya”

“ ngomong-ngomong sudahkah kamu memandikan tuang Gibson dan memberinya obat?”

“ sudah nyonya, semua sudah aku lakukan. Sekarang Tuan Gibson sudah tertidur lelap.”

“baguslah jane, sekarang tidurlah kamu. Sepertinya kamu lelah”

“ baik nyonya melly. Selamat malam”

Malam itu hujan sangat lebat dengan petir yang amat besar. Jane terbangun tengah malam. Ia merinding, dia merasa aneh dengan rumah ini.tiba-tiba…

PYAAAAAAAAR suara suatu benda jatuh dari kamar tuan Gibson. Dengan segera Jane berlari ke kamar tuan Gibson. Ternyata tuan Gibson sudahg tidak ada di kasur tempat dia berbarinng. Jendela kamar tuan Gibson terbuka, langsung Jane beralri kearah jendela itu. Tuan Gibson berada di di genting lantai dua.

“tuan, hentikan, diam jangan bergerak.”

Tapi Tuan Gibson tetap ingin terjun kebawah akhirnya ia jatuh, untungnya tuan Gibson jatuh ditumpukan sampah daun.

“ nyonya Melly bangun cepat kebawah, tuan Gibson jatuh !!” sambil mengetuk pintu kamar Ny. Melly.

Jane pun langsung berlari ke halaman menyelamatkan tuan Gibson.

“ tuan, apa kamu baik2 saja?”

“ kenapa bisa begini jane, cepat ambilkan kursi roda di kamar suamiku.” Ujar Ny. Melly sambil menarikku menjauhi tuan Gibson .

Jane pun menuju kamar tuan Gibson dan menganbil kursi roda. Namun, jane menemukan selimut putih di kamar tuan Gibson yang bertuliskan “ TOLONG AKU, KU MOHON TOLONG AKU”.

 

BERSAMBUNG……………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan meninggalkan pesan. jangan ada unsur spam atau unsur sara